Sabtu, 07 Juni 2014

PEMBUNUHAN

Standard
Aku tinggal bersama keluargaku. kami hanya memiliki seorang tetangga, perempua misterius yang tidak pernah bergaul dengan keluargaku.

Hari itu adalah kamis sore, aku melihat dia seang membuang sampah di dekat kandang sapi di belakang rumahnya. Ketika aku melihat dia, dia melihatku sinis dan segera masuk kembali kerumahnya. Dia memang misterius dan aneh.

Besok adalah hari tur ku bersama teman-temanku, aku meminta uang kepada orangtuaku. Namun mereka tidak memberikannya karena kami memang kesulitan dalam ekonomi. Seperti biasanya, dari TK hingga kuliah ini aku belum pernah merasakan punya uang jajan. Mungkin 3 hari perjalanan, teman-temanku bisa membiayai aku tetapi dihatiku ada sedikit perasaan marah.

Keesokan harinya, aku pergi dan berpamitan dari halaman, namun mereka tidak menjawabnya tidak seperti hari biasanya. Aku melihat tetanggaku sedang mengasah pisau di halaman depan. aku juga melihat ia memiliki jaket hitam tebal, topeng putih, kapak dan beberapa benda lain yang mencurigakan.

3 hari berlalu, aku pulang dengan sangat terkejut. orangtuaku telah meninggal menggenaskan dengan keadaan membengkak dan berbau busuk.

Aku melihat catatn ayahku, "Tolong, nak.", Aku berlari menuju rumah tetanggaku, namun yang ku lihat hanyalah kapak dan pisau yang telah berlumur darah. Ia tidak ada dirumah, meninggalkan sup sapi nya yang masih hangat.

"Pasti dia baru saja melarikan diri setelah mengetahui bahwa aku pulang hari ini pada pukul ini."
Polisi datang, dan aku harus menangis dalam keadaan seperti ini. menangis hingga mataku terlihat bengkak.

16 komentar:

  1. Sup sapinya masih hangat padahal jasad ortunya sudah mulai membusuk. Artinya tetangganya itu barusan pergi dong ya?

    BalasHapus
  2. oh iya, si nenek tau dari mana kalo si 'aku' pulang jam segitu dan di hari itu? jangan-jangan pelakunya bukan nenek itu ya?

    BalasHapus
  3. Kan may at ortunya membusuk berarti human dimutilasi buat jadi sup

    BalasHapus
  4. Susah nih, kayaknya gini si aku yang ngebunuh kalo soal detailnya kurang tahu aku karena dicatatan ayahnya tertulis "Tolong, nak" "bukan Tolong nak". dan koma pun merubah segalanya. oh iya dong tolong promosiin blog saya

    foricha.blogspot.com

    BalasHapus
  5. oh iya, dia bilang kalo kapak sama pisaunya berlumuran darah, trus orangtuanya mati membengkak dan membusuk. benerkan jawabanku pembunuhnya itu Si "aku"

    BalasHapus
  6. JkayProblem Alifya : Iya, bener. pembunuhnya adalah si "Aku".

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. jelasin tela'ah nya dong bang,knp si Aku pembunuhnya? soalnya pas baca bareng2 sama temen, analisis aku sama dia beda, tp jawabannya sama, sama sama si "aku" yg bunuh....

    BalasHapus
  9. begini menurut analisa saya cucok rempong, Tetangganya itu cuma sinis ke keluarga si "aku" dan segera masuk kerumahnya karena takut. Si "aku" itu miskin jadi si "aku" itu marah ke ortunya. tetangganya mengasah pisau untuk menyembelih sapinya bukan membunuh keluarga si "aku" karena diujung cerita si "aku" berkata meninggalkan sop sapi juga si "aku" mengatakan ortunya mati membengkak dan membusuk berarti gak mungkin kena benda tajam, ortunya kemungkinan mati dipukuli oleh benda tumpul. Dicatatan ayahnya tertulis "Tolong, nak" bukan "Tolong nak". Si "aku berlari kerumah tetangganya untuk memastikan apakah dia mengetahui sesuatu. di akhir cerita si "aku" mengatakan:"Pasti dia baru saja melarikan diri setelah mengetahui bahwa aku pulang hari ini pada pukul ini."
    Polisi datang, dan aku harus menangis dalam keadaan seperti ini. menangis hingga mataku terlihat bengkak. nah pasti bengkak itu akibat perlawanan ortunya, kemungkinan besar itu kena tonjokan

    BalasHapus
  10. Iya ya buktinya "aku harus menangis dalam keadaan seperti ini"
    Dia mengharuskan dirinya berarti nangisnya acting doang ya
    #aunia

    BalasHapus
  11. JkayProblem Alifya : Mantep kak jawaban nya (y)

    Aunia : bene, dia seakan-akan mewajibkan dirinya menangis di depan polisi

    cucok rempong : udah dijelasin secara rinci kan? :D

    BalasHapus
  12. Kayaknya sih yg ngebunuh si aku.

    Ngangap~

    BalasHapus
  13. Kalo di dalam tulis-menulis itu, 'Tolong nak' sama 'Tolong, nak' itu berarti sama aja, tapi lebih tepat 'Tolong, nak'. Kayaknya itu nggak berhubungan deh ya #kayaknyasih

    BalasHapus
  14. "keesokan harinya, aku pergi dan berpamitan dari halaman, namun mereka tidak menjawabnya tidak seperti hari biasanya."

    itu bukti yang memberatkan si anak yang membunuh.
    Si anak sudah membunuh kedua orangtuanya saat dia pergi dgn teman2nya.
    Maka saat dia pulang mayat kedua orangtuanya sudah membengkak dan membusuk --> tanda2 kematian lebih dr 24 jam.

    kok dy tau yah itu sup sapi?

    Kalau masih hangat --> belum lama ditinggal.

    knapa tetangganya lari? pisau kapak penuh darah?

    soalnya kalau memang tetangganya yang bunuh, seharusnya pas anaknya pulang dy bukan lari...
    Tapi sembunyi..

    hiiii,,,,


    -ranichikudo-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, si anaknya yang telah membunuh orangtua nya

      #A

      Hapus