Sabtu, 07 Juni 2014

Silent & Frozen ; 1

Standard
Ini adalah potongan dari novel lamaku, mungkin readers tertarik. Enjoy! :)


Ini adalah hari pertamaku masuk ke rumah yang sangat besar nan megah. Rumah milik sahabatku dari kecil, Risa Lisna memang sangat nyaman. Dahulu, aku dan dia adalah sahabat senasib, kami miskin dan merupakan anak tunggal. Namun, dia berubah nasib menjadi kaya saat kami duduk dibangku SMP karena ayahnya mendapat proyek untuk membuat gedung pencakar langit. sedangkan ayahku hanyalah seorang kuli bangunan yang bekerja membuat rumah dan toko.

Malam ini, aku diajak untuk menginap di rumah Risa. Orangtuaku yang mengenal baik keluarga Risa mengizinkanku dan kedua orangtua Risa yang telah mengenal keluargaku sejak lama pun senang melihatku menginap disana.

Di kamar Risa, aku sangat menggigil kedinginan. seorang anak kampung yang biasanya menggunakan kipas harus dipaksa menikmati sejuknya AC 20°C. Walaupun dalam keadaan seperti itu, aku tetap bersenang-senang dengan Risa, kami berdandan dengan segala jenis aksesoris, pakaian dan make-up miliknya. Kami membaca novel bersama, menonton film drama dan sinetron bersama.

Jam menunjukkan pukul 22.30. Kasur Risa yang besar dan nyaman seolah memanggil kami untuk berlabuh diatasnya. Kami pun tidur bersama diatas kasur tersebut. Namun, kami merasa belum terlalu ngantuk, kami segera menghidupkan TV dan menonton siaran talk show.

Jam menunjukkan pukul 23.30. Acara talk show berganti dengan film horror jepang. maklum saja, ini adalah kamis malam. setengah jam film itu berlangsung, sudah seperti setengah tahun. waktu berjalan sangat lambat dan malam pun semakin mencekam. Aku yang sangat takut, selalu menutup mataku saat hantu pada film tersebut ditampilkan. Begitu pula dengan Risa, ia selalu menutup matanya saat melihat hantu tersebut. Kami mencoba untuk mengganti channel, namun semua channel berisi film horror dan beberapa channel lainnya sudah ditutup.

"Dih, pada tutup semua tuh channel, ni hari pada film horror semua lagi." Ujar Risa yang sedikit jengkel.

Karena tiada pilihan channel lain, kami pun melanjutkan untuk menonton film horror yang telah kami tonton. Sampai rasa takut sudah tidak tertahan lagi, Risa mematikan TV nya dan segera tidur. Melihat Risa telah nyenyak, aku pun memilih untuk tidur.

Aku baru merasa tidur selama 2 jam, dan sekarang adalah pukul 2 malam. Aku sangat yakin bahwa Risa sedang tertidur pulas dan tiada waktu untuk menurunkan suhu AC nya. Tetapi aku merasa udara sangatlah dingin. udara ini sangat aneh dan berbeda dari biasanya. Aku mulai merasa takut, ingin rasanya aku membuka mata dan melihat apa sebenarnya yang terjadi dikamar ini. Namun, seperti ada yang membisikkanku untuk terus memejamkan mataku hingga pagi tiba.

Setelah merasa nyenyak kembali, aku merasakan dinginnya AC tersebut tidak berdampak bagi keringatku yang tiba-tiba saja keluar. Aku mencoba terus menutup mataku hingga pagi datang. Namun, aku semakin takut saat mendengar suara nyanyian merdu namun pelan. Aku tidak tahu itu bahasa apa, namun yang aku pikirkan adalah "SIAPA ITU?"

Keesokan paginya, pantulan cahaya matahari dari jendela kamar Risa membangunkanku dari tidurku. Aku melihat Risa sudah terbangun sambil merias wajahnya. Ia tampak sibuk dan terburu-buru, bahkan ia lupa membangunkanku. Ia segera berlari keluar kamar dengan membawa tas lengan satu dan high heels nya. Aku melihatnya dari jendela kamarnya yang berada dilantai dua. Ia masuk ke mobil hitamnya dengan seorang supir pribadi. Ia sangat cantik dengan pakaian dan kacamata tersebut.

Setelah melihat halaman rumah Risa dari jendela kamar, aku terkejut. Aku hanya terfikir, betapa bodohnya aku masih berada dalam kamar ini, SENDIRIAN. aku tak berani melawan rasa takutku, aku terus melihat keluar jendela hingga orangtua Risa atau pembantunya datang ke kamar.

Setelah beberapa menit aku menunggu, aku melihat orang tua Risa sedang menuju ke mobil merah milik mereka. Aku terkejut dan semakin takut. Aku terus berdoa supaya pembantu Risa cepat datang ke kamar ini. Namun, betapa terkejutnya aku mengingat kata-kata Risa semalam bahwa ia melarang pembantunya membersihkan kamarnya saat ia tidak ada di rumah.

Tiba-tiba, aku merasakan ada sesuatu mulai menyentuh kakiku secara perlahan, aku mencoba tenang dan membiarkan benda itu menyentuhku. Semakin lama aku merasa benda itu mulai merambat naik ke paha belakangku. Namun, aku belum berani untuk melihat ke belakang. Aku yakin bahwa benda itu telah mengetahui bahwa aku tahu ia datang dan ia merambat di atas pundakku, air mataku jatuh setetes demi setetes. Aku yakin benda dingin itu ingin melilit leherku. Namun, aku tetap tenang walaupun ada rasa aku ingin berbalik badan ke belakang dan menendang benda tersebut lalu berlari keluar kamar.

Setelah aku merasakan benda tersebut melilit leherku, tangisku menjadi rasa bahagia, aku bersyukur sekali, aku sangat senang. suara pembantu mengetuk pintu Risa untuk menyuruhku makan telah terdengar. Pembantu yang bernama Imah itu pun membuka pintu kamar Risa secara perlahan dan aku merasa benda tersebut dengan cepat menghilang dari tubuhku. Aku berlari ke dekat Imah dengan air mata yang terus jatuh. Melihat itu, Imah bertanya apa yang terjadi dan aku hanya menjawab, "Biasalah, sinetron." Kami pun segera menuju ruang makan.

11 komentar:

  1. genrenya apa?
    horror yak?

    q juga ada sih novel yg blum rampung krena sgking sbuk ma urusan kuliah

    tapi awalnya kren...
    bkin pnasaran
    :)
    keep posting

    BalasHapus
  2. Ditunggu silent & frozen yang keduanya

    BalasHapus
  3. Player Killer : Genre horror, deja vu.
    terus aja berkarya kak. walaupun kuliah atau apa, saya yang sekolah bnyak tugas dan PR aja terus semangat. Pokoknya terus tulis tuh cerpen, dan posting ya, biar saya baca juga :)
    Thanks kak.

    JkayProblem Alifya : Siip kak, thanks

    BalasHapus
  4. posting?
    hahahaha....

    q ajah udh lupa apa password buat msuk ke blog q

    sma2 dah...

    BalasHapus
  5. Full story nya ada kan? aku pengen baca. Tapi ada nya dimana? ._.

    BalasHapus
  6. Player Killer : buat gmail baru kak. Pokoknya itu harus jadi. semangat kak (y)

    Lia : cuma ada di laptop saya :D tunggu aja ya episode selanjutnya di blog ini :)

    BalasHapus
  7. Ceritanya ada berapa episode bang riz?

    BalasHapus
  8. Hasya Azzahrine Mumtaz : kalau dihitung bisa jadi 12-13 part. dan bisa aja lebih

    BalasHapus
  9. hehehehe....

    buat baru yah?

    huuuum....

    slesai q kkn yah klo gtu :D

    thanks buat smgatnya...

    BalasHapus
  10. Player Killer : haha :D siip kak.

    BalasHapus