“Aku benci sekali
dengannya! Dia kira aku perempuan murahan apa?” Ujarku kesal.
“ah kau saja yang bodoh, kalau aku jadimu, sudah
aku bunuh tadi lelaki itu!” Tambah
temanku.
“Enak aja! Kau menyuruhku membunuhnya di tempat yang ramai orang, untung saja tak ada seorangpun yang mendengarmu dan aku masih bisa mengontrol diri!” Balasku semakin kesal.
“Lelaki seperti itu memang sudah pantas untuk
mati!” Sambung temanku.
“Kau ini kawan atau lawan
sih?” Aku makin kesal.
“Kau pikir saja sendiri. Aku satu-satunya orang
yang kau punya saat semua orang meninggalkanmu. Aku juga selalu memberi saran
padamu dan buktinya kau masih setia menjagaku.” Jelas temanku.
“Iya sih, soalnya sudah
ditakdirkan! Tapi kau benar juga sih, Cuma kau yang selalu mengerti diriku,
lebih dari sahabat setiaku semenjak SD itu.” Aku meredam sedikit kekesalanku.
“Ya sudah, kalau begitu dengarkan aku, bunuh saja
lelaki itu!” Perintahnya.
“Enggak ah, aku gak mau
dipenjara!” Aku menolak keras.
“Kau ini susah sekali dibilang! Kalau aku bisa,
sudah aku bunuh dia untukmu!” Gumamnya
percaya diri.
“Ah sudahlah, kau
psikopat, kau bukan diriku. Aku akan meminta bantuan musuhmu yang lebih
mempertimbangkan sesuatu saja!” Aku mengakhiri perdebatan kami.
“Kau tak boleh dan tak bisa pergi dariku. Kau
pasti akan membutuhkan suatu saat nanti. Dasar tidak tahu terima kasih!” Tegasnya berani.
“Terserah apa katamu!”
*
Seorang wanita ditemukan telah membunuh seorang
laki-laki dikamar hotel milik lelaki tersebut. Anehnya, wanita tersebut tertidur
setelah melakukan hal tersebut. Bahkan ia dibangunkan oleh seorang polisi dan
langsung diamankan. Ditemukan barang bukti berupa parang berlumur darah dengan
sidik jari wanita tersebut.
“Aku bersumpah, bukan aku
pembunuhnya! Temanku memaksaku dan aku tak bisa melawannya!” Aku mencoba
membela diriku.
“Seharusnya kau
melawannya jika kau benar tak ada niat!” Ujar Polisi tak mau kalah.
“Dia sahabat baikku, tak
mungkin aku melawannya!” Sambungku terus membela diri.
“Baiklah, kalau begitu
aku akan mencari temanmu juga!” Tambah Polisi tersebut dengan kesal.
“Kau tak akan bisa
menemukannya, ia tak memiliki jejak sama sekali di hotel itu!” Ucapku kesal.
“Kalau begitu, kau
sendiri yang membunuhnya!” Polisi mengakhiri permbicaraan.
“Tidak! Dialah yang
memaksaku dan dia pelakunya!” Aku berteriak dari dalam penjara selagi Polisi
itu pergi meninggalkanku sendiri.
......kepribadian ganda yang psycothic dan baru disadari dari SD? by sora album
BalasHapusNah itu dia jwban yg terpikirkan oleh aku :v
HapusSkizofrenia?
BalasHapus