Selasa, 30 Juni 2015

TEMAN TAK BERTANGGUNGJAWAB

Standard
“Aku benci sekali dengannya! Dia kira aku perempuan murahan apa?” Ujarku kesal.

“ah kau saja yang bodoh, kalau aku jadimu, sudah aku bunuh tadi lelaki itu!” Tambah temanku.

“Enak aja! Kau menyuruhku membunuhnya di tempat yang ramai orang, untung saja tak ada seorangpun yang mendengarmu dan aku masih bisa mengontrol diri!” Balasku semakin kesal.

“Lelaki seperti itu memang sudah pantas untuk mati!” Sambung temanku.

“Kau ini kawan atau lawan sih?” Aku makin kesal.

“Kau pikir saja sendiri. Aku satu-satunya orang yang kau punya saat semua orang meninggalkanmu. Aku juga selalu memberi saran padamu dan buktinya kau masih setia menjagaku.” Jelas temanku.

“Iya sih, soalnya sudah ditakdirkan! Tapi kau benar juga sih, Cuma kau yang selalu mengerti diriku, lebih dari sahabat setiaku semenjak SD itu.” Aku meredam sedikit kekesalanku.

“Ya sudah, kalau begitu dengarkan aku, bunuh saja lelaki itu!” Perintahnya.

“Enggak ah, aku gak mau dipenjara!” Aku menolak keras.

“Kau ini susah sekali dibilang! Kalau aku bisa, sudah aku bunuh dia untukmu!” Gumamnya percaya diri.

“Ah sudahlah, kau psikopat, kau bukan diriku. Aku akan meminta bantuan musuhmu yang lebih mempertimbangkan sesuatu saja!” Aku mengakhiri perdebatan kami.

“Kau tak boleh dan tak bisa pergi dariku. Kau pasti akan membutuhkan suatu saat nanti. Dasar tidak tahu terima kasih!” Tegasnya berani.

“Terserah apa katamu!”
*

Seorang wanita ditemukan telah membunuh seorang laki-laki dikamar hotel milik lelaki tersebut. Anehnya, wanita tersebut tertidur setelah melakukan hal tersebut. Bahkan ia dibangunkan oleh seorang polisi dan langsung diamankan. Ditemukan barang bukti berupa parang berlumur darah dengan sidik jari wanita tersebut.

“Aku bersumpah, bukan aku pembunuhnya! Temanku memaksaku dan aku tak bisa melawannya!” Aku mencoba membela diriku.

“Seharusnya kau melawannya jika kau benar tak ada niat!” Ujar Polisi tak mau kalah.

“Dia sahabat baikku, tak mungkin aku melawannya!” Sambungku terus membela diri.

“Baiklah, kalau begitu aku akan mencari temanmu juga!” Tambah Polisi tersebut dengan kesal.

“Kau tak akan bisa menemukannya, ia tak memiliki jejak sama sekali di hotel itu!” Ucapku kesal.

“Kalau begitu, kau sendiri yang membunuhnya!” Polisi mengakhiri permbicaraan.

“Tidak! Dialah yang memaksaku dan dia pelakunya!” Aku berteriak dari dalam penjara selagi Polisi itu pergi meninggalkanku sendiri.

Related Posts:

  • Cermin Ini hanyalah short story horror biasa. Bukan riddle, ataupun novel. Hope you like the first story :) ********** "Eli, sudah berapa kali Mama bila… Read More
  • Silent & Frozen ; 7 “Ayo Risa, kita harus cepat!” Ujarku perlahan sambil memopang tubuh Risa untuk terus berjalan mencari tempat yang aman. Aku rasa ketak… Read More
  • PENGENDARA MOTOR Malam itu aku sedang menunggu taksi untuk mengantarkanku pulang ke rumah. Beberapa menit kemudian, lewatlah seorang pemuda menggunakan sepeda motor… Read More
  • TEMAN TAK BERTANGGUNGJAWAB “Aku benci sekali dengannya! Dia kira aku perempuan murahan apa?” Ujarku kesal. “ah kau saja yang bodoh, kalau aku jadimu, sudah aku bunuh tadi l… Read More
  • VALENTINE YANG TRAGIS Aku adalah seorang siswa SMA jurusan ipa pada salah satu sekolah internasional yang tak jauh dari rumahku. Aku memiliki seorang teman perempuan yang … Read More

3 komentar:

  1. ......kepribadian ganda yang psycothic dan baru disadari dari SD? by sora album

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia jwban yg terpikirkan oleh aku :v

      Hapus