Rabu, 20 Mei 2015

MISTERI KEMATIAN

Standard

Diana baru saja memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Vico, pacarnya ketahuan selingkuh dengan sahabat Diana.

Keesokan harinya Vico dan pacar barunya ditemukan tewas dikamar Vico tanpa ada bekas sidik jari dan luka.

Di TKP hanya terlihat sepasang sarung tangan berlumuran darah dan bantal. Polisi sedang menyelidikinya.

Diana memperhatikan cermin sambil menangis dan berbicara dengan bayangannya sendiri. Ia seperti sudah gila.

"Kau memang jahat! Kau tak dibutuhkan lagi!!"

Dua hari kemudian, Diana ditemukan tewas tanpa ada bekas sidik jari dan luka. Hanya ada sarung tangan berlumuran darah yang ia melekat ditangannya dan sebuah bantal di dekat kepalanya.

7 komentar:

  1. Dia ngomong ke bayangannya dia ya ? Bayangannya dia yang ngebunuh mantan dan pacar mantannyan ya ? Sebenarnya dia mau bayangan dia ngebunuh pacar mantannya, bkn mantannya. Bener ga om ?

    -Elaine (pake google org lain :v)

    BalasHapus
  2. diana ngebunuh mereka trus merasa bersalah lalu bunuh diri? nggak ada bekas sidik jari karna pake sarung tangan, trus nggak ada luka karena korbannya dibekep pake bantal sampe kehabisan napas gitu ya? trus kenapa di sarung tangan ada darahnya? kasi tau dong T_T

    BalasHapus
  3. *clapping* sip kalee analisis kuhakyuu. tapi..bantal ada di dekat kepala, bukan menutupi kepala..mungkin dibunuh dgn cara lain yang melibatkan darah dan menodai sarung tangan itu (digorok mungkin *psyco mode on*). dan yang dicermin itu maksudnya....dopelgangger, halusinasi, ato kepribadian ganda kali?~sora album

    BalasHapus
  4. setuju sama kuhakyuu.
    untuk analisa sora, kalo digorok kan bakal ada luka, lha ini ga ada luka sama sekali
    trus di sarung tangan darah siapa? kan bisa tes dna.

    BalasHapus
  5. Guys, pernyataannya psycho abis. Ini tuh ya mereka semua, SEMUA! dibunuh oleh bayangannya Diana :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho....macam tu..
      jadi.....kami yang dah jawab se-psycho mungkin atau admin yang dah....psycho?? *dum dum dum* by sora album

      Hapus